Monday, December 14, 2015

E-Commerce Bhinneka.com




Bhinneka.com lahir dari situasi genting disaat krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997-1998 yang kemudian berkembang menjadi krisis sosial politik.  
PT Bhinneka Mentari Dimensi lahir tahun 1993 dan memilih bidang teknologi informasi sebagai inti bisnisnya. Fokus pertama dimulai dari distribusi produk IT seperti PC Build Up dan PC Compatible, Peripherals, rancang bangun perangkat lunak jasa jaringan (Lan/Wan), solusi video editing hingga pusat servis.
Saat krisis, nyaris lumpuh juga bisnis PT Bhinneka Mentari Dimensi, berbagai ektensifikasi bisnis yang dipikir mampu mendongkrak bisnis dilakukan untuk survive, di saat itulah Nicholas Tio & Hendrik Tio melihat peluang yang barangkali dapat dilakukan, yaitu perkembangan internet yang luar biasa di USA. Maka situs Bhinneka.com yang masih berupa profil perusahaan, disetujui untuk dijadikan model online store.
Maka pada 1 Juni 1999, dengan 24 personel sisa karyawan yang tinggal dari 129 staf, dikumpulkan untuk menggalang semangat dan kesatuan untuk bangkit, dengan model bisnis dari agensi distribusi menjadi ritel produk komputer dan berjualan melalui internet. Maka itulah saat pertama Bhinneka.com diluncurkan dengan program yang masih sangat sederhana, yaitu HTML. Dan para karyawan yang sama sekali masih buta apa itu internet.

Model Bisnis Bhinneka.com
Model bisnis ini cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan alamat website (domain) sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli.
Business to Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
  • Pelayanan (service) yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka layanan diberikan dengan menggunakan basis Web.
  • Layanan diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
  • Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.

Kebijakan Privasi
Seluruh informasi pribadi yang Anda berikan kepada Bhinneka.com hanya akan digunakan dan dilindungi oleh Bhinneka.com. Setiap informasi yang Anda berikan terbatas untuk tujuan proses yang berkaitan dengan Bhinneka.com dan tanpa tujuan lainnya.
Kami dapat mengubah Kebijakan Privasi ini dari waktu ke waktu dengan melakukan pengurangan ataupun penambahan ketentuan pada halaman ini. Perubahan terhadap kebijakan ini akan diumumkan melalui situs Bhinneka.com atau melalui alamat dari media lain yang Anda berikan kepada kami. Anda dianjurkan untuk membaca Kebijakan Privasi ini secara berkala agar mengetahui perubahan-perubahan terbaru.
Informasi yang diterima akan dipakai untuk:
  1.  Mempercepat proses belanja Anda.
  2. Kepentingan konfirmasi pesanan.
  3. Kepentingan pengiriman pesanan.
  4. Mempermudah transaksi pembayaran.
  5. Mengumpulkan data transaksi antara Anda dengan Bhinneka.com
  6. Menghubungi Anda untuk kepentingan riset pasar atau pengembangan situs, agar Kami dapat meningkatkan pelayanan, dan/atau untuk menyesuaikan situs untuk memberikan layanan dan produk yang paling diminati oleh Anda.
  7. Untuk mengelola sebuah kontes, promosi, survei, riset pasar, kelompok fokus atau lainnya dan untuk menyediakan Anda dengan produk atau layan yang relevan (contoh: untuk mengirimkan hadiah kepada Anda apabila Anda telah menang dalam kontes yang diselenggarakan oleh Bhinneka.com).
  8. Kepentingan administrasi Bhinneka.com.

Cara Berbelanja
Bhinneka menyediakan beberapa pilihan guna memudahkan para konsumenya dalam bertransaksi:
BELANJA ONLINE VIA SHOPCART
Cara belanja paling MUDAH hanya dengan klik tombol 'BELI'di halaman 'Product List' atau di 'Detail Page' produk yang Anda inginkan, maka produk tersebut akan masuk ke keranjang belanja Anda (Shop Cart). Selanjutnya ikuti langkah demi langkah PERINCIAN BELANJA ANDA : Data Pengiriman → Cara Pembayaran → Konfirmasi hingga selesai.
BELANJA VIA TELEPON
Butuh bantuan pemesanan via telepon? Hubungi Call Center 021-29292828, Sales Consultant kami yang berkompeten siap membantu Anda. Jika Anda butuh penawaran untuk perusahaan, beritahukan saja kepada kami.
BELANJA VIA SMS/CHAT/EMAIL
Punya Pertanyaan seputar produk? Konsultasi langsung hanya dengan klik tombol "Chat With Us" atau email kami dengan klik di sini. Via sms juga bisa ke nomor 0812 123 8000.
BELANJA KE CONCEPT STORE BHINNEKA.COM
Anda dapat berkunjung langsung ke toko Bhinneka.Com untuk melakukan pembelian, Temukan Lokasi Store di sini.
Bagi Anda penggemar fotografi, tersedia berbagai kamera dan aksesoris fotografi. Anda juga dapat menggunakan fasilitas studio foto indoor dan outdoor, GRATIS untuk komunitas fotografi. Silahkan berkunjung ke Bhinneka.Com Photography Store di Jalan Gunung Sahari Raya No. 73 C No.5-6 Jakarta Pusat atau hubungi 021-29292828 ext 106-108.
KUNJUNGAN DARI TIM BHINNEKA.COM
Perusahaan Anda membutuhkan investasi perangkat IT, Hardware server, storage maupun perangkat lisensi Software? Atau ingin menerapkan eProcurement untuk efisiensi, tim ahli kami siap mengunjungi Anda. Silahkan email ke corporate@bhinneka.com.

Shipping
Dalam hal pengiriman bhinneka memiliki dua metode pengiriman:
  • Diantar langsung oleh Armada Bhinneka.com, pengiriman ini hanya berlaku untuk daerah DKI Jakarta dan sekitarnya
  • Bekerja sama dengan jasa Ekspedisi aman dan terpercaya (JNE, TIKI, dan NCS)  


Cara Pembayaran
ONLINE PAYMENT
1.     Transfer Bank (Virtual Account)
Seperti layaknya transfer pada umumnya, Anda dapat membayar pesanan Anda melalui ATM terdekat, internet banking, m-banking atau SMS banking. Keunggulan metode ini dibandingkan dengan transfer biasa adalah Anda tidak perlu melakukan konfirmasi pembayaran karena sistem kami sudah terintegrasi. Informasi lengkap mengenai tata cara pembayaran dengan metode ini bisa dilihat di sini.
2.     ATM Otomatis (ATM BCA)
Metode pembayaran ini dikhususkan untuk transaksi online via shopping cart. Setelah selesai berbelanja, Anda dapat langsung pergi ke ATM BCA terdekat untuk melakukan pembayaran sesuai dengan Kode Perusahaan Bhinneka.Com (710319) dan ID Pesanan Anda (data ini akan diberikan setelah Anda selesai melakukan belanja). Setelah Anda melakukan pembayaran, akan terdeteksi pada sistem kami secara otomatis. Struk ATM harus disimpan sebagai bukti pembayaran / pelunasan. Informasi lengkap mengenai tata cara pembayaran dengan metode ini bisa dilihat di sini.
3.     Internet Banking
Layanan lengkap internet banking dari berbagai bank memudahkan pelanggan melakukan online payment. Pastikan Anda sudah memiliki akun layanan internet banking tersebut. Pembayaran debit dengan internet banking dapat dilakukan melalui KlikBCABCA KlikPaymandiri clickpay, CIMB Clicks, e-Pay BRI, Danamon Online Banking, danIB Muamalat.
4.     Kartu Kredit
Kami juga menerima pembayaran dengan kartu kredit secara online. Kartu kredit yang digunakan haruslah kartu kredit MasterCard / Visa / JCB yang diterbitkan di negara Indonesia. Data pembeli (nama, alamat, nomor telepon, dll) harus sama dengan data pemilik kartu kredit. Pembayaran dengan BCA Card juga dapat Anda lakukan melalui BCA KlikPay.
5.      Kartu Debit
Selain kartu kredit, kami juga menerima pembayaran dengan kartu debit secara online, yakni dengan mandiri debit (khusus untuk kartu debit Mandiri yang berlogo Visa), BNI Debit Online (khusus untuk kartu debit BNI yang berlogo MasterCard), CIMB Niaga Debit (khusus untuk kartu debit CIMB Niaga yang berlogo MasterCard), Debit BTN Online(khusus untuk kartu debit BTN yang berlogo Visa), dan OctoPay.
6.      Cicilan 0% (Tanpa Bunga)
Anda dapat menikmati fasilitas cicilan bunga nol persen dengan menggunakan BCA Card (kartu kredit terbitan BCA) ataupun kartu kredit MasterCard / Visa (ANZ, BCA, BII, BNI, Bukopin, CIMB Niaga, Citibank, Danamon, HSBC, Mandiri, Mega, OCBC NISP, Permata, Standard Chartered, dan UOB). Untuk BCA Card, caranya adalah dengan membeli produk-produk yang memiliki logo BCA KlikPay 0%, lalu memilih Cicilan BCA KlikPay 0% pada halaman shopping cart kami, kemudian berikutnya, Anda bisa menggunakan akunBCA KlikPay Anda untuk membayar. Sedangkan untuk kartu kredit MasterCard / Visa, silakan pilih produk-produk yang memiliki logo bank terkait, lalu pilih metode pembayaran Kartu Kredit dan Cicilan bank yang bersangkutan pada halaman pilihan metode pembayaran.
7.     Cicilan 0.99% (Ringan)
Selain cicilan 0%, Anda juga dapat menikmati fasilitas cicilan ringan (untuk 3, 6, dan 12 bulan) dengan menggunakan kartu kredit Mandiri (MasterCard / Visa). Silakan pilih produk-produk yang memiliki logo Mandiri 0.99%, lalu memilih Kartu Kredit dan Cicilan Mandiri 0.99% pada halaman pilihan metode pembayaran.
8.     Uang Elektronik
Metode pembayaran ini memungkinkan Anda menggunakan uang elekronik (hanya dengan bermodalkan handphone Anda saja) untuk membayar barang belanjaan Anda secara online. Pilihan yang tersedia yakni Sakukumandiri e-cashTelkomsel TCashXL TunaiIndosat Dompetku, dan BBM Money.
9.      QR Code Scan
Metode pembayaran ini memungkinkan Anda menggunakan aplikasi perbankan atau telco pada smartphone Anda yang terintegrasi dengan Bayar Pakai QR Code untuk membayar barang belanjaan Anda secara online dengan cara memindai QR Code yang ditampilkan pada halaman pembayaran.
OFFLINE PAYMENT
1.     Bayar di Tempat / COD (Cash on Delivery)
Layanan pembayaran COD (Cash on Delivery) adalah pembayaran yang dilakukan pada saat barang diterima oleh Anda. Metode ini berlaku untuk pemesanan via telp 021-2929-2828 dan online chat. Pembayaran ini berlaku dengan syarat dan kondisi tertentu, serta hanya untuk Anda yang berada di wilayah jangkauan pelayanan pengantaran oleh armada kirim kami sendiri. Informasi lengkap area layanan COD dan tarif pengiriman bisa dilihat di sini. Pembayaran COD dapat berupa tunai / cash keras, menggunakan kartu debit Mandiri, BCA, BII, dan CIMB Niaga, maupun kartu kredit berlambang MasterCard / Visa. Convenience fee dikenakan pada kartu kredit tertentu. Silakan informasikan kepadasales officer kami yang melayani Anda bentuk pembayaran apa yang Anda inginkan.
2.     Kartu Kredit & Cicilan 0% (Tanpa Bunga)
Pembayaran dengan kartu kredit berlambang MasterCard / Visa dengan swipe card dapat dilakukan di tempat Anda (lihat metode COD) maupun di toko-toko kami. Anda dapat menikmati pula pembelian produk dengan cicilan bunga nol persen. Temukan produk yang berlogo 0% dengan kartu kredit ANZBCABIIBukopinCIMB NiagaCitibank,DanamonHSBCMandiriMegaOCBC NISPPermataStandard Chartered, atau UOB dimana Anda bisa mengkonversi transaksi tersebut menjadi cicilan 0%. Silakan hubungi sales officer kami untuk bantuan atau ketika Anda bertransaksi, silakan sebutkan cara bayar yang Anda inginkan. Jika Anda kurang nyaman melakukan transaksi COD, Anda juga dapat bertransaksi langsung ke toko-toko kami. Silakan kunjungi toko kami: Our Store Locations.
3.     Transfer Bank
Metode ini merupakan pembayaran melalui transfer bank seperti pada umumnya. Jika Anda belanja melalui shopping cart, maka no. rekening untuk transfer akan muncul pada halaman pembayaran shopping cart Anda. Jika Anda ingin belanja secara offline, sales officer kami akan menginformasikan no. rekening resmi Bhinneka.Com. Perlu diperhatikan, jika Anda melakukan setoran tunai ataupun transfer via ATM, silakan melakukan transfer persis sesuai dengan nilai transaksi supaya staf kami lebih mudah untuk memverifikasi dana Anda. Anda juga harus melakukan konfirmasi pembayaran via website kami untuk transaksi online, sedangkan untuk transaksi offline, silakan Anda informasikan setelah melakukan transfer pembayaran kepada sales officer kami yang melayani Anda.
4.     Proses Perusahaan

Berbelanja untuk kebutuhan perusahaan Anda kini semakin mudah dengan menggunakan pembayaran dengan cara tempo. Untuk melayani pelanggan korporat dan pemerintahan, kami mempunyai tim penjualan yang terlatih dan kompeten, serta siap memberikan konsultasi produk dan solusi IT yang paling tepat dan hemat untuk investasi Anda. Silakan klik di sini untuk mengetahui informasi lengkap mengenai cara berbelanja untuk korporasi.

Fitur Utama Bhinneka.com
1.      Penelusuran Order (tracking order)
Fitur ini menampilkan informasi pesanan yang dilakukan oleh pembeli. Mulai dari verifikasi pembayaran, estimasi pengiriman dan status pengiriman termasuk data lengkap penelusuran pengiriman.
2.      Penelusuran Service (tracking tech.log)
Fitur ini menampilkan informasi  status perbaikan. Oleh karena Bhinneka.Com memiliki pusat layanan teknis kepada pelanggan, dan menjadi authorize service center beberapa merk  seperti Lenovo, Hewlett Packard, HTC, Tablet, maka setiap klaim garansi atau-pun layanan perbaikan dapat di telusuri melalui fitur ini.
3.      Testimoni Pengguna Produk (review products)
Ini adalah fitur testimoni atas produk yang digunakan. Pe-review menuliskan berdasarkan pengalamanan pemakaian produk, kelebihan dan kekurangan serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembelian produk tersebut. Fitur ini salah satu yang berguna untuk calon pembeli produk ini.
4.      Petugas Pelayanan (contact us)
Seluruh informasi petugas yang melayani tersedia disini, sehingga setiap email pengunjung akan langsung ditujukan ke bagian yang melayani.
5.      Lokasi Toko (Store Location)
Bhinneka.com selain sebagai situs online, juga memiliki toko-toko offline pendukung, untuk pelanggan yang ingin melihat produk terlebih dahulu, atau ingin melakukan transaksi langsung serta menyakinkan diri akan keberadaan dan sejauh mana Bhinneka.com adalah perusahaan yang dapat dipercaya, dapat ke-toko-toko offline. Harga yang mereka tawarkan antara online maupun offline sama.  
6.      Panduan Belanja (Shopping Guidance)
Di sini tersedia informasi lengkap baik tata cara belanja, berbagai cara melakukan belanja maupun berbagai metode bayar yang dapat digunakan.

CALL US
Kantor Pusat
Jl. Gunung Sahari Raya 73C No. 5-6
Jakarta 10610, Indonesia
Telp: (021) 2929-2828
Fax: (021) 4257787

sumber :


Monday, December 7, 2015

Annual Report PT. Smartfren Telecom Tahun 2014

PT Smartfren Telecom Tbk (Perseroan) bergerak dalam bidang usaha operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA, berlisensi selular dan jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas-Fixed Wireless Access (FWA). Perseroan memiliki cakupan jaringan CDMA EV-DO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) yang terluas di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga menjadi operator telekomunikasi pertama di dunia yang menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev. B (setara dengan 3,5G dengan kecepatan download sampai dengan 14,7 Mbps) dan operator CDMA pertama yang menyediakan layanan BlackBerry di Indonesia.

Management Report :
Ikhtisar Keuangan & Operasional, Grafik Ikhtisar Kinerja Keuangan, Ikhtisar Saham, Laporan Direksi




Financial Report :
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Rugi Laba Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan







Saturday, November 28, 2015

Fraud Tree (Pohon Kecurangan)

Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), Fraud merupakan perbuatan - perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan keliru terhadap pihak lain) dilakukan orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain. The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) menggambarkan occupational fraud dalam bentuk fraud tree sbb:


  1. Penyimpangan Atas Asset (Asset Misappropriation) :
    Asset misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan bentuk fraud yang paling mudah dideteksi karena sifatnya yang tangible atau dapat diukur (defined value).
  2. Pernyataan Palsu (Financial Statement Fraud) :
    Financial Statement Fraud meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan (financial engineering) dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window dressing.
  3. Korupsi (Corruption) :
    Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, dimana hal ini merupakan jenis yang terbanyak terjadi di negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme). Termasuk didalamnya adalah penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities), dan pemerasan secara ekonomi (economic extortion). Sedangkan Delf (2004) menambahkan satu lagi tipologi fraud yaitu cybercrime. Ini jenis fraud yang paling canggih dan dilakukan oleh pihak yang mempunyai keahlian khusus yang tidak selalu dimiliki oleh pihak lain. Cybercrime juga akan menjadi jenis fraud yang paling ditakuti di masa depan di mana teknologi berkembang dengan pesat dan canggih. 
The Integrated COSO

The Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission adalah joint initiative dari lima organisasi sukarela dari sektor privat yang bertujuan untuk mengembangkan kerangka dan panduan mengenai Manajemen Risiko, Pengendalian Internal, dan Pencegahan Fraud. Kelima organisasi tersebut yaitu: 

Produk yang telah dihasilkan oleh COSO antara lain Internal Control – Integrated Framework (1992) dan Enterprise Risk Management – Integrated Framework (1994). Indonesia mengadopsi Internal Control – Integrated Framework (1992) dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 mengenai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Dalam perkembangannya COSO telah mengeluarkan kerangka IC terbaru yaitu Internal Control – Integrated Framework (2013) untuk menggantikan kerangka IC yang lama.

COSO mendefinisikan IC adalah process, effected by an entity’s board of directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives relating to operations, reporting, and compliance.

 
Tujuan dari IC terdiri dari, operations, reporting, and complience:
  1. Operations Objectives.
    Tujuan operasional terkait dengan pencapaian visi, misi, dan tujuan didirikannya entitas. Tujuan ini terkait dengan peningkatan financial performance, produktivitas, kualitas, enviromental practices, return of assets, dan likuiditas. Salah satu tujuan yang terkait dengan tujuan operasional adalah Pengamanan Aset. Entitas dapat menentukan tujuan yang terkait dengan pencegahan kehilangan aset serta secara periodik mendeteksi dan melaporkan kehilangan aset.
  2. Reporting Objectives.Tujuan pelaporan berkaitan dengan penyusunan laporan untuk digunakan oleh organisasi dan stakeholders dalam hubungannya dengan pelaporan finansial/non-finansial serta pelaporan eksternal/internal. 
  3. Compliance Objectives.
    Aturan dan hukum merupakan standar minimal dari perilaku organisasi. Organisasi diharapkan akan menggabungkan standar tersebut ke dalam tujuan dari entitas, bahkan organisasi dapat menetapkan standar yang lebih tinggi daripada yang ditetapkan oleh hukum dan peraturan.
IC memiliki lima komponen serta 17 prinsip. Komponen dalam IC adalah sebagai berikut:

A. Control Environment.
Lingkungan pengendalian adalah rangkaian standar, proses dan struktur yang menjadi dasar dalam pelaksanaan IC di seluruh organisasi. Terdapat lima prinsip yang terkait dengan komponen ini yaitu:
      1.      Menunjukkan komitmen atas integritas dan nilai etis
2.      Mengadakan pertanggungjawaban kesalahan
3.      Menetapkan struktur, wewnang dan tanggung jawab
4.      Menunjukkan komitmen terhadap kompetensi
5.      Menyelenggarakan akuntabilitas 
B. Risk Assessment.
Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan berulang untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko untuk mencapai tujuan, serta membentuk dasar mengenai bagaimana risiko harus dikelola. Terdapat empat prinsip yang berkaitan dengan komponen ini yaitu:
      6.      Spesifikasi sasaran yang sesuai
7.      Identifikasi dan analisis resiko
8.      Menaksir penyelewengan resiko
9.      Identifikasi dan analisis perubahan yang signifikan
C. Control Activities.
Aktivitas Pengendalian merupakan tindakan yang ditetapkan dengan prosedur dan kebijakan untuk meyakinkan bahwa manajemen telah mengarah untuk memitigasi risiko dalam rangka pencapaian tujuan. Terdapat tiga prinsip dalam komponen ini yaitu:
      10.  Memilih dan mengembangkan aktivitas kontrol
11.  Memilih dan mengembangkan kontrol umum terhadap teknologi
12.  Menyebarkan kebijakan dan prosedur
D. Information and Communication.
Informasi diperlukan dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab IC nya dalam rangka pencapaian tujuan. Sedangkan komunikasi terjadi baik secara internal maupun eksternal dengan menyediakan informasi yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan IC sehari-hari. Terdapat tiga prinsip dalam komponen ini yaitu:
      13.  Menggunakan informasi yang relevan
14.  Komunikasi internal
15.  Komunikasi eksternal
E. Monitoring Activity.
Evaluasi berkelanjutan, terpisah, atau kombinasi keduanya untuk memastikan seluruh komponen IC ada dan berfungsi. Terdapat dua prinsip dalam komponen ini yaitu:
      16.  Mengadakan evaluasi terus-menerus dan / atau berkala
17.  Evaluasi dan defisiensi komunikasi
Pengendalian Intern pada SIA Terkomputerisasi:
A. Pengendalian Umum (General Control)
Pengendalian umum (General Control), berkaitan dengan seluruh kegiatan yang meliputi sistem informasi akuntansi dan sumberdaya (asset). Pengendalian ini meliputi seluruh pengendalian yang dicakup oleh lingkungan pengendalian internal, begitu juga komponen pengendalian internal lainnya. Pengendalian umum  juga ditemukan dalam Aktivitas Pengendalian dari SPI.
Pengendalian umum untuk pemrosesan transaksi:
1.      Pengendalian berkaitan dengan organisasi
Membuat struktur organisasi serta memisahkan tugas serta tanggungjawab secara logis. Dalam sistem manual dilakukan pemisahan tugas antara fungsi pengotorisasian, pencatat ke buku, dan penyimpanan. Dalam sistem berbasis komputer, selain pemisahan tugas seperti di sistem manual, juga perlu dilakukan pemisahan yang lain. Fungsi-fungsi pengembangan sistem, fungsi pemrosesan data, dan fungsi administrator. Serta melakukan pengecekan independensi atas pekerjaan yang dilakukan pegawai lain.
2.      Pengendalian dokumentasi
Dalam sistem manual, dokumentasi harus mengikutkan seluruh komponen-komponen dokumen sumber, jurnal, buku besar, laporan-laporan, output dokumen, bagan akun, rincian jejak audit, langkah-langkah prosedural, layout catatan, kamus data, dan prosedur pengendalian. Sedangkan dalam sistem berbasis komputer, ditambahkan dengan dokumentasi standar sistem, dokumentasi aplikasi sistem, dokumentasi program, dokumentasi data, dokumentasi pengoperasian, dan dokumentasi pemakai. Pengendalian atas dokumentasi dilakukan dengan menempatkan pustakawan untuk memelihara seluruh dokumen perusahaan.
3.      Pengendalian Akuntabilitas Asset
Pengendalian yang sebaiknya dilakukan dengan menggunakan tenaga komputer untuk melindungi asset perusahaan, yaitu : Subsidiary ledgers, Reconciliations, Acknowledgement procedures, Logs and registers, Reviews & Reassessments.
4.      Pengendalian Praktik Manajemen
Berbagai pengendalian umum dibutuhkan untuk menetralkan resiko-resiko yang berhubungan dengan manajemen, antara lain: Human Resource Policies and Practices, Commitment to Competence, Planning Practices, Audit Practices, dan Management & Operational Controls. Pada SIA berbasis komputer, manajemen harus mengupayakan adanya kebijakan untuk  pengendalian terhadap perubahan sistem dan pengembangan sistem yang baru.
5.      Pengendalian operasi pusat informasi
Pengendalian ini berhubungan dengan sistem berbasis komputer dan dibagi menjadi: Prosedur operasi komputer dan pemeriksaan hardware dan software komputer. Prosedur operasi komputer yang baik didasari oleh pengawasan tertutup, perencanaan yang hati-hati, dan prosedur yang terorganisasi.
6.      Pengendalian Otorisasi
Tujuan pengendalian otorisasi adalah untuk meyakinkan bahwa: Transaksi adalah sah dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Output tidak salah yang disebabkan oleh input yang salah, serta asset dilindungi dengan lebih baik.
7.      Pengendalian akses
Pengendalian akses fiskal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut.
B. Pengendalian Aplikasi (Application Controls)
Pengendalian aplikasi (application controls) ialah control  internal komputer yang berlaku khusus untuk aplikasi komputerisasi tertentu pada suatu organisasi (Gundodinyoto, 2007). Pengendalian aplikasi sering disebut pengendalian perspektif teknis atau dapat didefinisikan sebagai pengendalian yang langsung terkait dengan transaksi pada suatu aplikasi tertentu. Pada dasarnya pengendalian aplikasi terdiri dari :

 sumber:
http://www.acfe.com/fraud-tree.aspx
http://www.coso.org/ic.htm
Accounting Information System, James A. Hall

Sunday, November 22, 2015

Financial Reporting and Management Reporting System


Penggunaan Coding pada SIA
·         Kode Berurutan (Sequantial Codes)
(Sequential codes) mewakili item-item dalam tatanan yang berurutan (menurun atau menaik).  Aplikasi umum dari kode berurutan numerik adalah dokumen sumber yang sudah diberi nomor sebelumnya.
·         Kode Blok (Block Codes)
Kode blok merupakan variasi dari pengodean berurutan yang mengatasi dari sebagian dari kelemahan pada kode berurutan.
·         Kode Grup (Group Codes)
Digunakan untuk mewakili item-item atau peristiwa yang kompleks yang melibatkan dua atau lebih data yang saling berkaitan.
·         Kode Alfabetik (Alphabetic Codes)
Digunakan untruk tujuan yang sama seperti kode numerik. Karakter alfabetik dapat ditempatkan secara berurutan (dalam urutan alfabetik) atau dapat digunakan dalam teknik coding blok atau grup.
·         Kode Mnemorik (Mnemorik Codes)
Adalah karakteristik dalam bentuk akronim dan kombinasi lainnya yang bermakna.

SISTEM BUKU BESAR                                                                                                                         
Gambar dibawah menunjukkan karakteristik buku besar umum sebagai suatu pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi.

1.      Voucher Jurnal
Sumber input bagi buku besar adalah voucher jurnal. Sebuah voucher jurnal, yang dapat digunakan untuk mewakitli rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi jumlah keuangan, dan akun buku besar yang dipengaruhi.
2.      Basis Data Sistem Buku Besar
Database GLS (General Ledger System) terdiri atas sejumlah file transaksi, file induk, file referensi dan file arsip.
·         File Induk Buku Besar Umum merupakan file utama dalam database GLS. Basis dari file ini adalah kode daftar akun perusahaan.
·         File Sejarah Buku Besar Umum memiliki format yang sama dengan induk GL. Tujuan utama file ini adalah untuk mewakili laporan keuangan komparatif dengan basis historis.
·         File Voucher Jurnal Historis berisi voucher jurnal untuk periode masa lalu. Informasi histories ini mendukung tanggung jawab kepengurusan manajemen untuk menghitung utilisasi sumber daya.
·         File Pusat Pertanggungjawaban berisi data pendapatan, pengeluaran dan utilisasi sumber daya lainnya untuk setiap pusat pertanggungjawaban dalam organisasi.
·         File Anggaran Induk berisi jumlah anggaran untuk pendapatan, biaya, dan sumber daya lainnya untuk pusat-pusat pertanggungjawaban.
3.      Prosedur Sistem Buku Besar
Prosedur pembaruan GLS adalah dilakukan seperti juga operasi terpisah atau berhubungan dengan sistem pemrosesan transaksi.

SISTEM PELAPORAN KEUANGAN
1.      Pengguna yang Canggih Dengan Kebutuhan Informasi yang Homogen
Laporan keuangan disiapkan dengan pemikiran bahwa pembacanya terdiri atas pengguna yang canggih (sophisticated users) dengan kebutuhan informasi yang relative homogen.
2.      Prosedur Pelaporan Keuangan

Proses akuntansi keuangan (financial accounting process) dimulai dari status bersih di awal tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun (permanen) neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut:
1)      mencatat transaksi.
2)      mencatat jurnal khusus.
3)      membukukan ke buku besar pembantu.
4)      membukukan ke buku besar umum.
5)      menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan.
6)      membuat jurnal penyesuaian.
7)      menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian.
8)      menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan.
9)      menyiapkan laporan keuangan.
10)  menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup.
11)  menyiapkan neraca percobaan pasca penutup.

SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN
1.      Faktor yang Memengaruhi Management Report System
a.      Prinsip-prinsip Manajemen
·         Formalisasi Tugas.
Formalisasi pekerjaan suatu perusahaan memungkinkan spesifikasi informasi yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan tersebut.
·         Tanggung Jawab dan Wewenang
Prinsip tanggung jawab dan wewenang mendefinisikan jalur pelaporan vertikal perusahaan dimana informasi mengalir. Lokasi manajer dalam jalur pelaporan memengaruhi ruang lingkup dan perincian informasi yang dilaporkan.
·         Jangkauan Pengendalian
Para manajer dengan jangkauan pengendalian sempit sering terlibat dengan operasi yang terperinci dan dengan keputusan yang spesifik.
·         Manajemen dengan Pengecualian
Para manajer membutuhkan informasi yang mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang beresiko tidak dapat dikendalikan.
b.      Fungsi, Tingkat dan Jenis Keputusan Manajemen

c.       Struktur Masalah

Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambilan keputusan memahami masalah tersebut. Struktur masalah memiliki tiga elemen:
-          Data-nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut
-          Prosedur-urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah
-          Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
d.      Tipe-Tipe Pelaporan Manajemen
·         Tujuan laporan
Dua tujuan pelaporan umum, yaitu:
-          Mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan sesuatu masalah yang dihadapi pengambilan keputusan
-          Memengaruhi perilaku pengambilan keputusan dengan cara yang positif
·         Pelaporan Terprogram
Laporan terprogram memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi pengguna. Terdapat dua subkelas laporan terperogram: laporan terjadwal dan laporan menurut perintah.
·         Atribut laporan
Agar efektif, suatu laporan harus memiliki atribut berikut ini: relevan, ringkas, berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu dan singkat.
·         Pelaporan Ad Hoc.
Dalam dunia bisnis yang dinamis, masalah-masalah yang muncul memerlukan informasi baru dan sering kali tidak cukup waktu untuk menulis program computer tradisional untuk memastikan informasi yang diperlukan. Namun demikian, kemajuan teknologi basis data membuat kebutuhan langsung dan kapalitas untuk menghasilkan laporan tersedia secara luas bagi para pengguna.
e.       Akuntansi Pertanggung Jawaban
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini menyatakan  bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perusahaan adalah tanggung jawab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Arus informasi dalam system pertanggungjawaban mengalir ke atas dan ke bawah melalui saluran informasi, hal ini mewakili dua tahap akuntansi pertanggungjawaban:
1.      Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan (anggaran) yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer
2.      Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan tersebut.
f.       Pertimbangan Perilaku
·         Keserasian Tujuan
Jika diterapkan dengan benar dalam perusahaan, prinsip-prinsip ini meningkatkan keserasian tujuan. Manajer tingkat lebih rendah yang berusaha mencapai tujuannya berkontribusi secara positif terhadap tujuan atasannya.
·         Informasi yang Berlebihan
Informasi yang berlebihan muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari yang dapat dicernanya. Hal ini dapat terjadi ketika seorang perancang sistem pelaporan tidak mempretimbangkan tingkat organisasional dan jangkauan pengendalian manajer dengan tepat. Informasi yang berlebihan akan membuat manajer mengabaikan informasi formalnya dan bergantung pada petunjuk-petunjuk informal dalam membuat keputusan.
·         Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat
Salah satu tujuan laporan adalah untuk menstimulun perilaku yang konsisten dengan tujuan perusahaan. Ketika ukuran kinerja yang tidak tepat digunakan, laporan itu akan berpengaruh sebaliknya. 

Daftar Pustaka
A. Hall, James, Accounting Information System : 7e, 2010